Selain dikenal sebagai negara yang memiliki ribuan keindahan, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang ramah dan bermoral. Namun keelokan tersebut mulai terkikis akibat kasus-kasus yang terjadi beberapa tahun terkahir. Sayangnya kasus tersebut dipelopori oleh para pelajar yang notabene adalah instrument generasi penerus bangsa. kasus tawuran pelajar, bullying, narkoba, seks bebas, pelecehan seksual, pembunuhan, dan lain sebagainya yang marak terjadi saat ini membuat julukan tersebut seakan tidak pantas untuk didapatkan oleh Indonesia.

Baca Juga: Analisi Peran IPNU Sebagai Wujud Revitalisasi Moral Pelajar Indonesia

Hal tersebut menandakan Indonesia sedang mengalami gejala degradasi moral pada pihak pelajar. Padahal, remaja memiliki peran yang sangat penting karena posisi mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Perlu diketahui sebelumnya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, degradasi berarti kemunduran, kemerosotan, atau penurunan dari suatu hal, sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti. Jadi, degradasi moral adalah suatu fenomena atau kejadian kemerosotan atas akhlak atau budi pekerti manusia. Dalam hal ini, ada dua aspek penting yang melatar belakangi adanya degradasi moral terutama pada generasi muda, yaitu faktor keluarga atau orang tua dan faktor lingkungan. Faktor yang paling dominan dalam hal ini adalah faktor keluarga, karena keluarga merupakan madrasah pertama bagi setiap para pelajar. Biasanya, para orang tua beranggapan bahwa pendidikan anak cukup dilakukan di sekolah saja dan mereka cenderung hanya berfokus pada nilai anak di rapor sekolah. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tidak semua sekolah mampu mengajarkan pembentukan karakter untuk muridnya, oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter terutama pada remaja atau generasi penerus.

IPNU Sebagai Organisasi Solusi Revitalisasi Moral Pelajar

Selain lingkungan keluarga, organisasi juga memiliki peran yang signifikan dalam mengatasi degradasi moral dan pembentukan karakter remaja. Salah satu contoh organisasi yang memenuhi ciri tersebut adalah IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama). IPNU memiliki peran penting dalam pembinaan karakter remaja untuk mencegah adanya fenomena degradasi moral yaitu sebagai motivator, fasilitator, inspirator, inovator, dan pengelola sumber daya manusia.

Peran IPNU sebagai motivator yaitu memotivasi dan meyakinkan anggotanya bahwa mereka melakukan pilihan tepat karena ikut serta bergabung dalam organisasi IPNU karena mereka terpilih menjadi remaja dan pelajar pilihan untuk memperjuangkan agama dan meneruskan para perjuangan NU terdahulu.

Peran IPNU sebagai fasilitator untuk menggerakkan anggota dan remaja sekitar untuk ikut andil dalam kegiatan yang ada di IPNU.

Baca Juga: Menciptakan Pelajar Yang Moderat Dan Kooperatif Dengan Adanya Campur Tangan IPNU IPPNU

Selanjutnya, IPNU sebagai inspirator berperan dalam memberikan inspirasi dan ide-ide yang dapat membangun semangat para remaja dalam meningkatkan karakter.

IPNU berperan sebagai inovator dengan menyusun dan menciptakan program atau kegiatan yang dapat menambah ketaqwaan, melatih mental dan melaksanakan tanggung jawab.

Dan peran yang terakhir adalah IPNU sebagai pengelola sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud di sini adalah para anggota atau kader yang tergabung dalam organisasi IPNU, dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengasah kreativitas dan bakat yang remaja punya serta penanaman akhlah yang baik melalui kegiatan-kegiatan atau program yang dilakukan.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia sedang mengalami fenomena degradasi moral terutama pada kalangan remaja yang disebabkan oleh faktor keluarga dan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibentuklah IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama). IPNU berperan untuk meneruskan perjuangan ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan bertujuan membentuk pelajar-pelajar bangsa yang beriman kepada Allah SWT, berbudaya, dan berilmu menurut faham Ahlussunnah wal Jamaah yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan adanya organisasi ini, diharapkan Indonesia akan memiliki generasi penerus yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, kreatif, dan memiliki karakter yang baik untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Referensi:

Manizar, Elly. Peran Guru Sebagai Motivator dalam Belajar. Tadrib. Vol.1. No.2. hlm.178. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Kongres XVIII IPNU Jawa Tengah. Mandat dan Tujuan IPNU Kongres XVVI. (Boyolali, Jawa Tengah, 2015). Hlm.36.

Redaksi. (2022). Peran IPNU IPPNU Bagi Pelajar dan Masyarakat Indonesia. Mediaipnu. https://www.mediaipnu.or.id/2022/08/peran-ipnu-ippnu-bagi-pelajar-dan.html. Diakses pada 14 November 2022.

Rusdiana. (2012). Konsep Inovasi Pendidikan. Jogjakarta: Buku Beta. hlm.3.

Sahar, Syahriani. (2019). Strategi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dalam Penanggulangan Kenakalan Remaja di Kota Parepare. JKMD. Vol.1 No.1. Hlm.101- 127.

Oleh: Nail Danialie (Bendahara PC IPNU Garut)

Editor: M.Y.A Sastradimadja

Baca Juga: Kurikulum Merdeka Dan Cara Mengatasinya

 

One thought on “Analisis Peran IPNU Sebagai Wujud Revitalisasi Moral Pelajar Indonesia”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *