Hari demi hari sejarah akan terukir hingga menjadi besar. Banyak orang beranggapan pelajar NU adalah hanya para santri saja, namun jika kita menelaah siapa saja bisa menjadi pelajar NU. Lahirnya organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU – IPPNU) yang merupakan salah satu organisasi pelajar yang berada di Indonesia bahkan organisasi tersebut telah mendunia. IPNU berdiri pada tanggal 24 Februari 1954 atau bertepatan pada tanggal 20 Jumadil Akhir yang didirikan oleh KH. Prof Mohammad Tolhah Mansoer dan IPPNU pada tanggal 2 Maret 1955 yang didirikan oleh HJ umroh Machfudzoh. Jika berbicara organisasi tentu kita akan muncul pertanyaan, apa itu oganisasi?
Baca Juga: Menciptakan Pelajar Yang Moderat Dan Kooperatif Dengan Adanya Campur Tangan IPNU IPPNU
Nah, organisasi di sini yang merupakan suatu wadah berkumpulnya sekelompok orang yang bekerja sama secara sistematis, terkendali dan terpeimpin untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Pastilah dalam sebuah organisasi diperlukan adanya seorang pemimpin karena pemimpin memiliki peranan yang sangat dominan pada sebuah organisasi. Tidak adanya pemimpin berarti tidak ada organiasi yang jelas dan terarah.
Gerakan pelajar IPNU-IPPNU di era masa kini telah menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar, karena organisasi IPNU-IPNU tersendiri berada di bawah naungan NU. Pasalnya paradigma organisasi IPNU-IPPNU memiliki peranan yang sangat penting dalam pertanggungjawabannya sesuai dengan pegangannya masing-masing.
Kaderisasi gerakan pelajar NU pada organisasi
Kaderisasi yang merupakan sebuah keniscayaan dan mutlak yang diperlukan dalam membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan dalam sebuah organisasi khususnya NU, ini merupakan pusat atau jatungnya sebuah organisasi. Dalam pengkaderisasian ini diperlukan sebuah proses atau perencanaan yang berjangka, baik jangka panjang atau jangka pendek harus dilakukan agar dapat membuat organisasi menjadi terstruktur dengan optimal. Seperti yang dipaparkan dalam sebuah halaman website Pimpinan Pusat IPNU bahwa “Napas Organisasi IPNU adalah Kaderisasi. Kaderisasi IPNU adalah bagian terpenting dari perjalanan panjang organisasi. IPNU akan tumbuh menjadi organisasi yang matang dan maju, jika proses kaderisasi berlangsung dan berlanjut dengan baik. IPNU perlu wadah bagi berjalannya kaderisasi yang berkesinambungan, dipandu para alim, kiai dan ulama sekaligus arahan dari para senior, untuk memajukan organisasi, dan jamiyyah Nahdlatul Ulama secara bersama-sama, guna menjaga keutuhan dan keberagamaan bangsa Indonesia, dibingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil dan Makmur. IPNU Kader Bangsa yang akan melanjutkan Perjuangan Mengawal Bangsa”.
Baca Juga: Era Disrupsi Teknologi Sebagai Tantangan Pelajar Masa Kini
Mungkin dalam hal lainnya kaderisasi merupakan tantangan tersendiri bagi pelajar NU, karena pengkaderan tersebut haruslah memerhatikan aspek kebenaran pada keadaan waktu yang terjadi pada hari ini dan besok yang akan datang. Bahkan sebagian orang berasumsi bahwa konteks dalam kaderisasi ini dapat melahirkan Kader yang memiliki rasa kesadaran sosial yang tinggi dan Kader diharapkan mampu mengubah paradigma pelajar yang memiliki isu negatif yang dijadikan bahan pertimbangan menjadi pelajar yang kaya akan kesadaran.
Karena organisasi IPNU-IPPNU bukan hanya menjadi sekadar badan pada otonom NU, namun IPNU-IPPNU inilah yang menjadi indikator penting bagi NU untuk masa depan. Meskipun pengkaderan IPNU-IPPNU yang belum sempurna tetapi jika terus menerus diperbaiki insyaallah Kader IPNIU-IPPNU dapat terlaksana secara baik. Artinya, di sini tidak ada upaya yang sia-sia meskipun hal yang dilakukan secara bertahap. Karena pelajar NU akan menjawab tantangan sesuai dengan gerakan yang difokuskan. Dalam hal ini gerakan pelajar IPNU-IPPNU berperan penting sebagai bagian dari pendidikan Kader.
Oleh: Sri Marwati (Anggota IPPNU Kabupaten Garut)
Editor: M.Y.A Sastradimadja
Baca Juga: Analisis Peran IPNU Sebagai Wujud Revitalisasi Moral Pelajar Indonesia