Garut. Menjadi future leader di era disrupsi bukanlah perkara mudah. Berbagai bekal perlu segera dimiliki serta tantangan yang harus dihadapi. Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Garut saat memimpin “Rapat Gabungan” bersama PC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dalam rangka mempersiapkan agenda pelantikan Januari 2023 meendatang.
Faiz Shihab, sapaan akrabnya melanjutkan tantangan pemimpin masa depan nyatanya bisa diprediksi. Salah satunya digital leadership yang sudah akrab dengan kehidupan manusia. Teknologi informasi seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan. Mulai dari mengawali hari hingga tidur pada malam hari.
Kepemimpinan di berbagai negara juga sudah bergeser kepada pemimpin muda yang potensial. Sebut saja Kim Jong Un yang sudah memimpin Korea Utara sejak usia 24 tahun. Adapula Perdana Menteri Estonia Juri Ratas dan Perdana Menteri Belgia Charles Michel yang sama-sama berusia usia 38 tahun dan sederet pemimpin negara lainnya.
“Maka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan zaman digital, kita selaku pelajar NU khususnya harus memiliki beragam karakter. Di antaranya harus berrsikap inklusif dan berani untuk berinovasi. Para pelajar juga harus memiliki digital mindset yang memanfaatkan teknologi sebagai upaya efektivitas dan efisiensi. Tidak ketinggalan pula kedekatan dengan para masyarakat serta cepat beradaptasi serta responsif akan perubahan,” jelas Faiz di Kopi Doman, Jl. Proklamasi No.22-17, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151, pada Minggu (26/11/22) malam.
Ia menambahkan, agar pengurus IPNU Garut khususnya harus siap menghadapi era yang cepat berubah dan dinamis. Menurutnya, membangun dan memperbanyak komunikasi dengan berbagai elemen yang dianggap perlu dan berkaitan dengan kemajuan organisasi adalah salah satunya. Begitupun dengan belajar sungguh-sungguh serta mendapatkan kesibukan yang memberikan manfaat. Terakhir, yakni menciptakan atau mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hobi dan keahlian.
Sementara itu, Alis Suminar mengatakan bahwa IPNU IPPNU membekali para pelajar dua hal dalam rangka mengantarkan menuju gerbang kesuksesan. Tidak hanya bekal akademis yang akan didapat di lembaga pendidikan (Sekolah/perkuliahan), tapi juga bekal leadership yang akan berguna ketika kembali ke masyarakat.
“Kepemimpinan tidak harus dimaknai secara formal saja, tapi kepemimpinan juga bisa muncul secara informal,” ungkap ketua IPPNU Garut.
Menurutnya, beberapa ciri seorang pemimpin itu adalah memiliki jiwa kompetitif, sportif serta tida mudah berpuas diri. Beruntung, dalam organisasi IPNU IPPNU, pelajar NU sudah diberi dan distimulasi oleh proses penjamuan ilmu baik keagamaan maupun umum.
“maka, kami mendorong para pelajar NU untuk menjadi orang berguna yang memberikan manfaat sebagaimana cita-cita organisasi kita,” pungkasnya. ***
Pewarta: M.Y.A Sastradimadja
[…] Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2022/11/29/menjadi-future-leader-di-era-disrupsi-berbagai-beka… […]