Garut. Era milenial yang ditandai dengan digitalisasi di segala bidang, menjadi tantangan bagi kaum muda Nahdlatul ulama. Pemahaman tidak komprehensif tentang ahlussunnah waljamaah (aswaja) di kalangan pelajar, bisa menjadi membahayakan bagi generasi muda itu sendiri.

Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2022/12/23/follow-up-rtl-makesta-ipnu-ippnu-tarkid-tekankan-implementasi-nilai-aswaja/

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Garut, mengungkap beberapa ciri khas pemahaman aswaja ala NU.

“Bahwa ini harus dipertegas, ajaran aswaja yang dibawa NU, adalah aswaja an-nahdiyah,” kata Faiz Shihab, saat menjadi pamateri, dalam Makesta di Ponpes Al Halim, pada Minggu (18/12/22) lalu.

Mempertegas ajaran ahlussunnah waljamaah an-nahdliyah, sangat penting, karena banyak kelompok-kelompok lain yang juga mengklaim penganut ajaran aswaja.

“Aswaja an-nahdliyah itu, jelas ciri khasnya,” tambahnya.

Ciri khas Aswaja An-nahdliyah tersebut bisa dilihat dari perilaku sehari-hari, misal masih melaksanakan tahlilan, syukuran, manaqiban.

“Dan sanad keilmuannya juga jelas, kyai NU pasti mempunyai sanad keilmuan yang jelas, hingga para sahabat dan Rasulullah, dan NU mengakui Pancasila sebagai dasar negara, yang sesuai dengan ajaran Islam,” terangnya.

Faiz mengibaratkan Aswaja bagaikan sebuah kuda kusir. Ada dua kuda yang  berwarna putih dan berwarna hitam berjalan bersamaan, yang hitam adalah nafsu dan yang putih adalah qolbu.

“Sementara kusirnya adalah akal pikiran manusia yang akan mengarahkan kuda mana yang harus dikendalikan,” katanya.

Pemahaman Aswaja An-nahdliyah ini akan diwujudkan PC IPNU IPPNU Garut dalam bentuk Pedoman Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Berbasis Aswaja (MPLS BA) yang akan disosialisasikan kepada seluruh lembaga pendidikan di kabupaten Garut.

Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2022/12/23/sesuai-amanat-organisasi-ipnu-ippnu-tarkal-akan-gelar-konferancab/

Penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Berbasis Aswaja (MPLS-BA) di  SMP/MTs-SMA/sederajat merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka memberikan pengenalan mengenai lingkungan sekolah yang akan didudukinya. Di samping itu, kegiatan MPLS-BA diadakan sebagai upaya untuk menjembatani pelajar mengenal berbagai karakter di jenjang pendidikan barunya, baik yang berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial, program belajar, maupun penerapan nilai aswaja pada pelajar.

Memahami kehidupan sekolah dan nilai-nilai aswaja dalam rangka pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala, sehingga fungsi sekolah, guru, pelajar dan masyarakat lingkungannya dapat mendukung terwujudnya tujuan pendidikan secara komprehensif,” jelanya.

Di bagian akhir, ia juga berharap, upaya ini berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang dapat menghalangi ikhtiar ini.

“Nanti juga kita akan meminta restu kepada para sesepuh NU, yang selanjutnya akan kita kerja samakan dengan instansi pemerintah,” tutupnya.

Pewarta: Ikhdam

Dokumentasi: Desandi

Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2022/12/23/adakan-evaluasi-kinerja-pengurus-ipnu-ippnu-cisurupan-siapkan-agenda-pengkaderan/

One thought on “Sebuah Ikhtiar, Mempertegas Pemahaman Aswaja di Kalangan Pelajar”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *