Oleh: Muh Alvan Saefulloh (Ketua PAC IPNU Cisompet)
Berbicara tentang organisasi, pasti sudah tidak aneh lagi bukan? Apalagi definisi tersebut keluar dari bibir para para ahli dan ilmuan. Tapi lho, ternyata berorganisasi itu merupakan anjuran daripada salah satu Khulafaur Rasyidin yaitu Umar bin Khattab RA, yakni:
” لااسلام الابجمعة ولا جمعة الا بامارة ولاامارة الابطاعة “
“Tidaklah sempurna islam kecuali di dalamnya ada jama’ah (kumpulan orang²-orang/ pengikut), tidak disebut jama’ah kecuali dengan seorang pemimpin, dan tidak disebut seorang pemimpin kecuali ada yang patuh.”
Mengapa saya memakai landasan ini sebagai anjuran berorganisasi, karena pasti di dalam organisasi itu harus dan butuh adanya seorang pengikut, pengikut juga butuh seorang yang diikuti yaitu pemimpin (ketua), dan pasti arahan daripada seorang pemimpin harus ditaati.
Maka dengan landasan tersebut setidaknya kita mendapatkan 2 fadilah. Pertama, kita menjalankan daripada Sunnah Sahabat Umar bin Khattab RA. Dan yang kedua, kita menyempurnakan keislaman kita dengan masuk ke dalam Organisasi Nahdlatul ulama dan tentunya organisasi – organisasi yang ada di dalamnya, terkhusus kita selaku kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
Oleh karena itu, uraian di atas harus dijadikan sebagai landasan utama kita dalam berorganisasi. Karena tidak sedikit pertanyaan yang muncul dari orang-orang perihal untuk apa berorganisasi? “tidak ada gunanya, tidak di anjurkan oleh Baginda rosul?”. Akan tetapi, ketika kita sudah memahami landasan ini maka kita akan mampu menjawab pernyataan-pertanyaan tersebut. Bahkan mereka mungkin akan menjadi tertarik untuk masuk dan aktif organisasi ini, yaitu IPNU IPPNU.
Bukan itu juga, ketika kita berorganisasi kita mempunyai basic skills baru, yang lebih kuat untuk mensyiarkan ajaran Islam Ahlu Sunnah wal Jamaah An Nahdliyah. Mengapa demikian? Karena banyak oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab bangkit dan populer dalam mensyiarkan pemahaman-pemahaman yang menyimpang. Di mana gerakan awal mereka adalah dengan membentuk sebuah wadah atau organisasi, demi tercapainya tujuan kepentingan mereka.
Ini juga berkesinambungan dengan Qoul para Khulafaur Rasyidin yang empat, yaitu:
“الحق بغير نظام يغلبه البطل بنظام “
“Sebuah kebenaran tanpa dibungkus atau tertata dengan rapi, akan kalah dengan kebathilan yang tertata dengan rapi.”
Dalam kalimat نظام itu diartikan sebagai organisasi. Ketika kita masuk dalam organisasi yang punya tujuan yang baik, namun terpecahbelah, dalam hal kurang dalam rasa kesatuannya, maka akan kalah dengan mereka yang berada dalam organisasi yang punya kepentingan tidak baik, namun kuat dalam kesolidannya.
Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2022/12/18/peran-ipnu-dalam-resesi-ekonomi/
Kesimpulannya, berdasarkan uraian di atas, perlulah kita untuk berorganisasi. Kita jadikan landasan ini sebagai penguat serta pegangan dalam berorganisasi. Jangan lupa juga, awali masuk organisasi ini dengan niat lillahita’ala, bukan semata-mata mencari pengalaman saja, namun jauh dari itu, kita mngamalkan sunnah daripada sahabat sekaligus mensyiarkan ajaran Islam rahmatan lil alamin.
Dan harus dipahami juga, ketika kita masuk ke dalam organisasi, maka yakin kita tergolongkan atau setidaknya masuk dalam ruang lingkup jama’ah (kelompok yang menjaga kebersamaan) akan mendapatkan puncak dari fadilah yaitu mendapatkan kehidupan yang damai kelak di surganya Alloh SWT, sebagaimana dalam hadist Rosul yang di riwayakan oleh Imam Turmudzi Dan Hakim, yaitu:
من اراد بحبحة الجنة فليلزم” “الجمعة
“Barang siapa yang ingin mendapatkan kehidupan yang damai di syurga maka hendaklah ia mengikuti Al – jama’ah (kelompok yang menjaga kebersamaan).
أنتهى ، والله اعلام
Editor: M.Y.A Sastradimadja
Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2022/12/16/ipnu-strategy-goal-sett-yang-relevan/