Garut. Pelajar Nahdlatul Ulama Kecamatan Cisurupan menggelar Tasyakur Hari Lahir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ke-69 dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ke-68 di Pondok Pesantren Nurul Huda Cibojong, pada Kamis (02/03/23).
Kegiatan yang diinisiasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Cisurupan ini dihadiri segenap pengasuh Ponpes Nurul Huda Cibojong, MWC NU Cirusupan, Banom, Lembaga, PAC IPNU IPPNU Cisurupan, PK IPNU IPPNU Ponpes Nurul Huda, PK IPNU IPPNU Mts Nurul Huda, PC IPNU IPPNU Kabupaten Garut serta seluruh anggota IPNU IPPNU se-kecamatan Cisurupan.
Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini di awali dengan pembacaan ayat suci Al Quran berserta Sholawat, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars Subbanul Wathan, mars Satu Abad NU, mars IPNU, dan mars IPPNU.
Ketua Pelaksana Yuni Oktavia menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Ponpes Nurul Huda Cibojong yang sudah berkenan memberikan izin tempat untuk diadakannya acara tersebut. Tak lupa apresiasasinya ia sampaikan kepada rekan-rekanita PAC IPNU IPPNU Cisurupan dan segenap panitia, yang sudah bersedia untuk menyukseskan acara ini.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada keluarga besar ponpes Nurul Huda, PAC IPNU IPPNU Cisurupan, dan juga panitia yang sudah berkontribusi dalam acara ini,” ungkap Yuni.
Lebih lanjut Yuni berharap, meomentum Tasyakur ini dapat mendoerong kita untuk lebih bersemangat dalam meraup berkah dari para ulama.
“Semoga momen ini tambah-tambah memberikan barokah kepada kita semua,” ujarnya.
Ketua PAC IPPNU Cisurupan, dalam sambutannya merasa terharu berkat hadirnya seluruh pelajar NU dalam acara Tasyakur ini.
“Saya merasa bangga, tidak akan banyak yang akan saya sampaikan. Karena dengan hadirnya rekan-rekanita di acara ini sudah membuktikan bahwa pelajar NU Cisurupan mempunyai rasa memliki terhdap organisasi yang kita cintai ini,” ungkap Rahma Nurwahidah.
Dalam paparannya, tepat pada tanggal 2 Maret 2023, IPPNU resmi menginjak usia ke-69 tahun. Tentunya, terang Rahma, di abad kedua NU ini kita akan didahapkan dengan beberapa tantangan. Diantaranya yakni revolusi 5.0.
Untuk itu Rahma mengajak kepada seluruh pelajar NU untuk bersiap mengahadapi tantangan tersebut dengan tiga prinsip yang harus mulai dibangun. ketiga prinsip itu adalah, Kreatif, inovatif dan progresif.
“Ketiga prinsip ini adalah dasar mindset kita untuk mampu segala permasalahan yang akan kita hadapi sebagai pelajar NU,” paparnya.
Sementara itu, wakil ketua II Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Garut menyampaikan permohonan maaf kepada panitia atas ketidakhadiran ketua PC IPNU yang berhalangan hadir karena ada beberapa schedule, sehingga mewakilkan kehadiran kepada dirinya.
“Permohonan maaf disampaikan ketua PC IPNU Garut yang tidak dapat hadir pada kesempatan kali ini, namun ia menitipkan kepada saya untuk menyampaikannya pada kegiatan ini,” terang M. Taopik.
M. Taopik mengatakan bahwa, usia 69 tahun ini bukan usia yang muda lagi. Banyak prestasi yang didapat dan juga evaluasi yang terus dibenahi.
“Saya mengajak kepada rekan-rekan untuk terus meningkatkan semangat belajarnya, baik di lembaga formal mauipun nonformal, agar menjadi SDM yang selalu dibutuhkan untuk memajukan oganisasi IPNU IPPNU,” tutupnya.
Kegiatan Tasyakur Harlah IPNU ke 69 dan IPPNU ke 68 ini mengambil tema “Pelajar Merawat Peradaban dan Khidmat Abad kedua NU : Pelajar Putri Progresif Tanpa Batas”. Kegiatan pun ditutup dengan pembacaan Istighosah dan do’a bersama yang dipimpin langsung Pengasuh Ponpes Nurul Huda KH. Cecep Jaya Karama, S. Pd.
Menurut pantauan tim media, dari awal sampai akhir kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh hikmat.