Garut. Student’s Crisis Centre (SCC) dan Student Research Centre Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Garut menggelar kegiatan diskusi yang bertajuk “Bedah Prioritas di Sekolah Umum”. Diskursus ini diadakan sebagai wujud dan komitmen IPNU Garut dalam pemberdayaan pelajar di lembaga pendidikan.

Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2023/06/13/turun-ke-bawah-ipnu-ippnu-cisompet-bentuk-2-kepengurusan-sekaligus/

Ahmad Rozali Atsani membuka diskusi tersebut dengan menjelakan 4 (empat) prioritas dari SCC IPNU Garut yakni, students existence, religious students, UTBK TRAINING, dan student expo.

Diterangkannya, students existence merupakan hal yang harus diperhatikan oleh lembaga pendidikan, mulai dari sarana dan prasana demi kenyamanan proses belajar-mengajar siswa di sekolah.

“Kurangnya ruang di sekolah merupakan masalah umum yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Sehingga mempengaruhi dalam kurangnya ruang bagi siswa di sekolah dan dampaknya terhadap pengalaman belajar,” jelas Direktur SCC di lokasi diskusi,  Jl. Pramuka No.22, Pakuwon, Kec. Garut Kota, pada Kamis (15/06/23) malam.

Ahmad juga mengemukakan beberapa dampak yang akan terjadi dari kurangnya ruang eksistensi bagi pelajar yang ada di lembaga pendidikan diantaranya, ruang kelas yang penuh sesak dapat menyebabkan kurangnya perhatian individu bagi siswa dan mempersulit guru untuk mengelola kelas, dan minimnya ruang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dengan membatasi ketersediaan sumber daya dan fasilitas.

 

Riki Rizal Fauzi (Kanan), Ahmad Rozali Atsani (Tengah), Samsul Romli (Kiri).

 

Kepadatan dan kurangnya ruang dapat menyebabkan stres dan kecemasan di kalangan siswa, yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka, bahkan kenakalan Remaja pun bisa terjadi dengan dalih penyaluran eksistensi (Hal-hal negatif),” kata mahasiswa Institut Teknologi Sumatera Tersebut.

Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2023/06/12/selenggarakan-rat-pk-ipnu-ippnu-al-halim-tetapkan-ketua-terpilih-masa-khidmat-2023-2024/

Kendati demikian, Ahmad juga mengemukakan bahwa IPNU adalah organisasi yang tidak bisa menghindari masalah-masalah sosial-keterpelajaran tersebut. Oleh sebab itu, SCC membuat dan menawarkan possible solutions bagi masalah ini.

Bagi SCC sendiri, IPNU dapat memberikan program bimbingan dan bimbingan untuk membantu siswa mengembangkan nilai-nilai moral mereka dan memperkuat apa yang telah mereka pelajari.

“IPNU dapat mempromosikan kegiatan pengabdian masyarakat yang memungkinkan pelajar menerapkan nilai-nilai moral mereka dalam situasi kehidupan nyata dan berkontribusi pada perbaikan masyarakat,” tutupnya.

Baca Juga: https://ipnuippnugarut.org/2023/06/12/jelang-konferancab-ipnu-ippnu-cisurupan-gelar-pengobatan-gratis-sebagai-wujud-eksistensi-di-tengah-masyarakat/

2 thoughts on “SCC dan SRC IPNU Garut Gelar Diskursus Bertajuk Bedah Prioritas di Sekolah Umum”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *